Jurney From 1G to 4G

1G to 4G

Layaknya dalam sebuah silsilah keluarga yang saling berganti seiring dengan bergantinya keturunan dan berputarnya zaman. Begitu pula yang terjadi dengan perkembangan generasi teknologi, sebagi contoh pada awal mula ditemukan komputer.  

Dengan berbagai perangkatnya yang masih tradisional dan berukuran sangat besar pada awal kemunculannya sampai sebesar rumah untuk memproses data-data, namun sekarang ukuran komputer lebih kecil setelah ditemukannya IC dan prosesor yang mampu mengolah data dengan cepat dan lebih akurat.

Begitupula dengan perkembangan teknologi selular, dimulai dengan generasi pertama (1G), generasi ini merupakan awal mulanya tekonologi selular pada tahun 1970, dengan menggunakan sinyal analog sebagai pengantar transmisinya.

Perangkat yang digunakan cukup besar, yang terkenal salah satunya adalah ponsel Motorola DynaTAC yang cukup populer pada masanya dengan bobot 794 gram. Kemampuannya hanya dapat digunakan untuk mengolah voice / suara saja.

Generasi kedua (2G) selain dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan voice / suara, juga mempunyai kemampuan dalam mengirim pesan berupa SMS (Short Message Service) dan MMS ( multimedia messaging service). Pada generasi inilah dikenal dengan istilah GSM (Global System for Mobile). Kemudian muncul teknologi 2.5G yang dikenal dengan GPRS (General Packet Radio Service) yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan 50 kbps.

Dilanjutkan dengan 2.75G yang merupakan teknologi komunikasi 2G yang dikombinasikan dengan standar Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE). Secara teori, kecepatan transfer datanya melebihi 2.5G, yaitu maksimal pada 1 Mbps.

Generasi ketiga (3G) ditandai dengan semakin bertambahnya kecepatan akses data transfer minimal 2 Mbps untuk pengguna yang sedang diam atau berjalan, dan 348 kbps jika sedang bergerak dalam kecepatan tinggi. Dilanjutkan dengan munculnya HSDPA (High Speed Download Packet Access) yang dikenal dengan 3.5G dengan kecepatan akses data mencapai 3.6 Mbps – 14 Mbps dengan teknologi HSPA.

Generasi keempat (4G) yang sekarang sudah mulai dapat dinikmati oleh pelanggan tanah air, secara spesifik mempunyai karakteristik sbb :
Peak downlink (DL) rate > 100Mbps untuk aplikasi mobilitas tinggi serta > 1000 Mbps untuk aplikasi tetap.
Peak uplink (UL) rate > 50Mbps.
• Latensi User Plane yang rendah,  5ms.
• Berorientasi paket, mengadopsi arsitektur Flat All-IP, open interface dan always-on.
Seamless mobility
• Alokasi bandwith kanal radio yang fleksibel dalam rentang antara 1.4 MHz dan 20 MHz, dapat menggunakan mode FDD dan / atau TDD duplex
• Performansi yang tinggi, quality of experience (QoE) dapat difasilitasi untuk setiap pelanggan.
• Sebaran spektrum kerja yang lebar, mulai dari band 700 MHz sampai 5000 Mhz. Sebagai catatan, diantara
rentang spektruk kerja tersebut, yang telah teridentifikasi adalah band antara 700 MHz sampai dengan 3500
Mhz. Sementara band di atasnya sedang dalam tahap studi di dalam ITU.

Perkembangan teknologi seluler dari waktu ke waktu diatas menunjukkan bahwa satu generasi ke generasi berikutnya saling melengkapi baik dari segi service maupun kemudahan yang akan diperoleh oleh pelanggan. 

Bahkan di tahun 2020 yang akan datang teknologi 5G sudah akan digelar secara komersial, dimana saat ini beberapa negara sudah melakukan trial dalam rangka menyongsing dunia yang full digital. 

Inovasi merupakan pilar utama bagi sebuah perusahaan maupun penyedia layanan teknologi untuk dapat selalu survive dalam menghadapi perkembangan teknologi dan persaingan antar sesama operator penyedia layanan ini.

Hal ini karena setiap penyedia layanan mendapatkan ruang dan kecanggihan teknologi yang sama, faktor inovasi, produk dan layanan kepada pelanggan menjadi kunci dalam memenangkan persaingan ke depan.  

 

Leave a comment